ENTAH
Duduk
manis, baca koran, minum kopi, mengamati para pekerja kebun sawit itu, sambil
mendengarkan laporan dari Agus, anak buah kesayangannya. Itulah yang dilakukan
Mukisa sehari-harinya. Dia adalah pemilik lahan sawit yang cukup luas.
Ia
duduk lagi, lalu mengamati Agus yang mengarahkan karyawannya untuk memanen
sawit. Ia lalu mengambil koran untuk melihat ada berita apa hari ini. Dibukanya
lember-demi lembar koran, tapi tak ada yang menarik hatinya. Lalu timbulah rasa
bosan dalam dirinya. Koran pun diganti dengan secangkir kopi, Sruuuuput
Ahhh..................lagi-lagi bosan mulai memasuki jiwanya.kopinya tidak Ia
habiskan. Karena Ia sudah tahu rasa kopi.
Ia
merenung lama, entah apa yang direnungkan, hening, hingga Agus memanggilnya
“Pak,
Kisa, bapak kenapa?”
“O
tidak apa-apa, memangnya kenapa?”
“Pekerjaannya
sudah selesai, pak, mereka disuruh langsung pulang atau gimana?
“O
ya, suruh mereka istirahat”
Kisa
lalu berdiri, dan diikuti Agus pun berdiri,
“Coba,
Gus balikkan badan mu”
“Ada
apa pak?”
Agus
membalikkan badannya, dan di belakang kaosnya ternyata betuliskan dagadu.
“Apa
kamu pernah ke Jogja, gus?”yang
“Pernah,
memangnya ada apa, pak?”
“Mau
temani saya jalan-jalan ke Jogja?”
“Tapi
pak, pekerjaan..
”Sudah
nggak usah dipikirin, nggak lama kok, paling cuma 1 minggu, soal pekerjaan tak
serahin ke Mardiman. Lagian
bapak dah bosen e dirumah terus, ya gus ya, besok kita berangkat”
“Besok,
Pak?, apa ndak terlalu mepet?”
“O,
ya nggak to”
“yah,
aku ke kaos yang itu dulu ya?”
“ya,
jangan lama-lama ya, ayah mau ke toko jam itu dulu,”
“Ok”
Setelah
aku membayar, lalu ku berlari ke toko jam, tanpa ku sadari, bruukk..
“maaf
bu, saya nggak sengaja”
“Ra
sengaja ra sengaja,”
Aku
lalu memunguti belanjaan ibu tadi yang berhamburan. Secepatnya. Titik! Tapi
apa? Setelah aku sampai ke toko jam.
“pak
lihat bapak saya?, tadi mau bei jam disini, yang pake jaket merah?’
“O
yang pake topi item ya”
Iya”
“tadi
udah eluar, katanya mau ke penjual kaos, emncari anaknya, apa adek anaknya?”
“ya,
pak, saya langsung ke penjual kaos dulu a”
“o
ya ya”
Aku
berlari menuju penjual kaos, tapi apa Ayah sudah tidak ada di sana.
“pak,
lihat ayah saya, pakai jaket merah topi iten?”
“O
tadi mencari adek, adik anaknya to? Lha tadi bapaknya ke arah situ..?
“ayah,
ayah dimana?
BERSAMBUNG HHEHEE.......
Komentar
Posting Komentar