Langsung ke konten utama

Unggulan

Karat Daun Kopi (Hemileia vastatrix) : Penyebab dan Pengendaliannya

 Karat Daun Kopi ( Hemileia vastatrix ) : Penyebab dan Pengendaliannya Penyebab penyakit karat daun kopi Jamur yang menyebabkan penyakit karat daun pada tanaman kopi adalah Hemileia vastatrix pada umumnya adalah parasit obligat, yang hanya dapat hidup jika memarasit jaringan hidup (Semangun, 1990 cit Defitri, 2016). Gambar 1. Konidia jamur Hemilleia sp. Pada H. vastatrix ini spora yang memegang peranan penting dalam pembiakan dan pemencarannya adalah urediospora yang dibentuk dalam jumlah yang besar. Urediospora membentuk pembuluh kecambah yang seterusnya membentuk apresorium di depan mulut kulit, dan seterusnya jamur mengadakan penetrasi ke dalam jaringan daun (Semangun, 1990 cit Defitri, 2016). Gejala Penyakit Karat Daun Kopi (Hemileia vastatrix) Gambar 2. Gejala Penyakit Karat Daun Kopi (Hemileia vastatrix) Gejala penyakit yaitu pada sisi bawah daun terdapat becak-becak yang semula berwarna kuning muda, kemudian menjadi kuning tua, terbentuk tepung berwa

CONTOH TEKS ESAI: Smada ‘Sekolah Berbasis Riset’


Smada ‘Sekolah Berbasis Riset’



Pernahkah Anda mendengar tentang Sekolah Berbasis Riset (SBR) ?
Sewaktu pertanyaan ini saya ajukan kepada guru, mereka menjawab bahwa itu adalah program Penelitian,  sebagian lagi menjawab bahwa itu adalah penelitian yang dilakukan siswa dalam eskul KIR.

Apa yang disampaikan oleh guru ada benarnya, tetapi kurang sempurna.
SBR adalah konsep pengembangan sekolah yang didasarkan pada hasil riset, baik yang dikembangkan oleh sekolah ataupun oleh lembaga di luar sekolah. Lalu tema riset seperti apakah yang akan dikembangkan? Tema riset yang meliputi  hal-hal terkait dengan permasalahan dalam proses belajar mengajar, pengembangan kurikulum lokal sekolah, penilaian belajar, pengelolaan sekolah, keterlibatan orang tua agar, dll. Banyak tema yang bisa diangkat oleh sekolah sebagai salah satu bahan riset, yang hasilnya nantinya akan dipakai untuk mengembangkan sekolah kita.
Sepintas, Sekolah Berbasis Riset (SBR), merupakan istilah baru di Indonesia, tetapi di beberapa negara maju, istilah ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1980an-1990an. Pada intinya, konsep ini memiliki sebuah target tersembunyi yaitu membangun semangat dan budaya untuk meneliti. Konsep SBR akan menjadi wacana baru dalam model pengembangan sekolah kita. Jika selama ini, sekolah dikembangkan dan dikelola dengan landasan kebijakan dari pemerintah, maka dengan konsep SBR, sekolah akan dikembangkan melalui riset.Namun jangan diartikan bahwa konsep SBR akan menentang kebijakan-kebijakan pemerintah ya ...
Salah satu sekolah yang telah menyelenggarakan SBR ini adalah SMA 6 Yogya yang telah mampu mengubah image sebagai sekolah okol (tawur/berkelahi) menjadi sekolah akal (berilmu). Dan mereka tidak sekedar mengatakan “We can change” seperti yang sering disebut-sebut setelah Obama mempopulerkannya, tetapi mereka mampu merealisasikan dan membuktikan kalimat sakti tsb.  Konsep yang dipakai sekolah ini sederhana saja, bahwa energi yang gemar tawuran sangat besar, maka bagaimana mengubah dan mengalihkan energi tsb pada bentuk kegiatan yang positif.
Keberhasilan program ini akan sangat ditentukan oleh usaha dan kemauan kita semua, mengajak semua sivitas sekolah untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan pengembangan sekolah yang dilakukan setelah melalui kegiatan riset. Tentu saja, tidak semua sivitas sekolah  akan “rela” terlibat, apalagi dengan kesibukan mengajar yang semakin menumpuk. Tetapi, sebagaimana yang terjadi di negara-negara maju yang telah menerapkan konsep ini, maka sesibuk apapun kita, mereka dengan senang hati bergabung dalam kegiatan ini.
Yang di khawatirkan hanya jika ini dijadikan sebagai beban/kewajiban pada siswa-siswa, sehingga ada keterpaksaan dalam melaksanakannya. Proyek SBR harus menjadi kegiatan yang bukan merupakan paksaan, tetapi harus lahir dari kesadaran kita semua. Alangkah baiknya jika para pengelola sekolah senantiasa memiliki “alarm” tentang masalah/kekurangan pada institusinya, dan bergerak untuk memperbaikinya.
Mengerjakannya sendiri memang tidak akan berhasil, tapi yakini bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan,”kerjasama” adalah kuncinya. Semoga kedepan nanti semua akan berjalan sukses. Amin.

Komentar

Postingan Populer